Kamis, 02 Agustus 2012

bapak punya cerita #2

“Maaf ya Nduk, kiriman Bapak telat”

Ngilu. Saya hampir lupa mengingat sms Bapak mana yang lebih ngilu dari ini, saat saya menerimanya. Bukan karena saya beberapa hari kedepan harus ngirit dengan makan seadanya dikos seperti yang sudah-sudah. Bukan. Tapi karena Bapak meminta maaf. Selalu begitu, insting Bapak tepat. Dompet dan ATM kosong. Tinggal uang kertas pecahan 2 ribu yang tersisa disaku rok. Ah, sudah biasa. Saya sudah mulai berdamai dengan ‘tangan kosong’ sejak sekolah di kota. Ini belum seberapa. Masih ada yang lebih parah, teman kampus. Tapi alhamdulillah sekarang Allah sangat baik padanya. Keputusannya untuk berhenti kuliah di semester 4 dulu batal, dia bertahan sampai sekarang dan sampai nanti wisuda! Amin.

1 komentar: