Selasa, 05 Juni 2012

Sederhana..

D.e.w.a.s.a. 
Apa makna kata ini sebenarnya? Atau bagaimana kita harus memaknai kata ini? Ternyata tidak lebih mudah dari melakukan dan membersamainya.
  Dewasa menjembatani setiap perkara yang menghujami perasaan dengan penyelesaiannya. Tidak penting sejauh mana pemaknaan setiap huruf yang mengandung banyak persepsi itu, karena dewasa bukan hanya sudut pandang atau sikap.
  Dewasa itu penuntut. Dewasa menuntut kita pada persepsi yang solutif dan realistis. Penuh dengan pemikiran yang positif dan jauh dari prasangka.
  Dewasa itu merdeka. Ia tidak terikat oleh apapun. Tidak terikat oleh umur, waktu, gender, status ataupun kekayaan. Oleh karenanya, dewasa bisa datang tak terduga.
  Dewasa itu bersahabat dengan kepekaan, kepedulian dan penempatan diri. Dewasa bukan lagi hanya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengapa harus begini, apa yang harus dilakukan, ini salah siapa dan lain sebagainya. Tetapi dewasa juga pola yang mengatur setiap pikiran.
  Dewasa itu bukan pilihan, tetapi memilih. Memilih sesuatu yang harus dilakukan, memilih sesuatu yang tidak perlu dipermasalahkan, memilih sesuatu yang harus diprioritaskan atau sesuatu yang harus diabaikan.

Karena dekat dengan kepekaan, maka dewasa adalah mendengarkan.
Karena bersahabat dengan kepedulian, maka dewasa adalah tempat dimana ego ditinggalkan.
Karena jauh dari prasangka, maka dewasa adalah bicara.

*tengs for the begundal’s. Just being a gift, you teach me a great something

3 komentar: