Selanjutnya
adalah Michael. Pada akhirnya saya tahu bahwa Michael dan Nehemia adalah teman
sekelas. Secara fisik agak mirip, terutama sipit dan charmingnya. Hehe. Tapi
Michael sedikit lebih berisi. Lebih tinggi dan lebih gendut. Anaknya luar biasa
nakal.
Pertama kali mengunjungi rumahnya, nyasar. Sudah biasa. Selanjutnya
lolongan anjing dan cctv depan rumah yang menyambut saya di depan
rumahnya, angkuh. Kemudian ibu muda yang cantik dan ramah mempersilahkan saya
masuk. Agak terkejut nampaknya saat melihat saya berjilbab akan mengajari
anaknya matematika.
Pertama melihat Michael, anaknya sama sekali tidak ramah,
tidak welcome. Saya tidak curiga sedikitpun bagaimana sikap dia sebenarnya.
Selain tidak mau mengerjakan soal, tidak mau belajar, dia juga selalu bercerita
yang aneh-aneh. Temen cewek sekelasnya yang dia suka, cerita tentang keburukan
Nehemia, tentang anjingnya, tentang privat musiknya, motor balapnya ah
segalanya. Saya hanya memberikan catatan kecil untuk maminya di hari pertama. Oh
iya, anak ini mencatat nomer HP saya.
Hari berikutnya, lembaga masih mengirim saya ke
rumah Michael. Kali ini Michael memaksa saya untuk menelfon gebetannya itu.
Haisssshhh kelas 5 SD sudah suka-sukaan! Batin saya. Dia mengancam saya dengan
anjing kecilnya yang selalu menarik-narik rok saya. Dan, pukulan tangannya
mendarat di lengan saya. Pertemuan berikutnya giliran tangan dan wajah saya
penuh dengan spidol snowman berwarna hitam. Saya mulai merasa kalo dia
keterlaluan. Tapi di lain sisi, dia selalu mengantar saya pulang mengiringi
motor saya sampai jalan raya.
Beberapa hari kemudian saya kembali diminta lembaga untuk mengajar Michael. Lembaga bilang, maminya yang menyuruh tetap mbak Murni Husada yang mengajari anaknya. Dan yang makin mengherankan, lembaga mengatakan bahwa hanya saya yang bertahan sampai dua kali pertemuan dengannya. Tentor lain sekali langsung mundur. Oke, apa boleh buat. Michael mau saya datang, dan ketika saya mengatakan untuk tidak mau mengajarinya lagi, dia menyembunyikan tempat pensil saya. Dan itu artinya apa? Dia mau saya datang lagi esok, dia mau tetap mengantar saya pulang sampai ujung jalan. Haha
Beberapa hari kemudian saya kembali diminta lembaga untuk mengajar Michael. Lembaga bilang, maminya yang menyuruh tetap mbak Murni Husada yang mengajari anaknya. Dan yang makin mengherankan, lembaga mengatakan bahwa hanya saya yang bertahan sampai dua kali pertemuan dengannya. Tentor lain sekali langsung mundur. Oke, apa boleh buat. Michael mau saya datang, dan ketika saya mengatakan untuk tidak mau mengajarinya lagi, dia menyembunyikan tempat pensil saya. Dan itu artinya apa? Dia mau saya datang lagi esok, dia mau tetap mengantar saya pulang sampai ujung jalan. Haha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar